alat berat |
1. PRODUKTIVITAS
Menurut Rostiyanti (1999), produktivitas adalah kemampuan alat dalam
satuan waktu (m3/jam), Dan alat berat merupakan faktor penting didalam proyek terutama
proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat
berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga
hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang
relatif singkat. Produktifitas alat tergantung pada kapasitas, waktu siklus
alat, dan efisiensi alat. Menurut Rostianty (1999), siklus kerja dalam
pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Waktu
yang diperlukan dalam siklus kegiatan diatas disebut waktu siklus. Waktu siklus
sendiri terdiri dari beberapa unsur, waktu yang diperlukan di dalam siklus
kegiatan disebut waktu siklus atau Cycle Time (CT).
Menurut Ervianto (2003). Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dengan input, atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Dalam proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material, uang, metoda dan alat. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya.
Menurut Soeharto (1995), pada masa menjelang akhir konstruksi, produktivitas cenderung menurun, terutama disebabkan oleh :
2. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT
Dalam melaksanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat berat. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut.
Tujuan penggunaan alat–alat berat tersebut untuk memudahkan pekerja dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Menurut Rostianti (1999).
3. JENIS-JENIS ALAT BERAT DAN FUNGSINYA
A. Wheel Loader
Wheel Loader adalah alat yang mencampurkan dan memuat agregat ke dalam dump truk.
B. Dump Truck
Dump Truck digunakan untuk mengangkut material dari Asphalt Mixing plant ke lokasi pekerjaan proyek.
C. Motor Grader
Motor Greader adalah alat yang digunakan pada pekerjaan perataan dan pembentukan permukaan tanah.
D. Vibratory Roller
Vibratory Roller adalah alat yang digunakan untuk pemadatan. Pada proyek jalan digunakan pada pekerjaan pemadatan lapisan pondasi bawah dan atas. Efek yang diakibatkan oleh getaran adalah gaya dinamis terhadap tanah, butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian yang kosong yang terdapat diantara butir-butirnya sehingga tanah menjadi padat dan kompak.
E. Water Tank Truck
Water Tank Truck adalah alat pengangkut air untuk proses pemadatan, air tersebut ada yang dimasukkan kedalam roda Tandem roller pada saat pemadatan, ada juga yang langsung disiram di badan jalan yang akan di padatkan.
F. Compressor
Compressor adalah alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan jalan dari kotoran dan debu.
G. Asphalt Sprayer
Asphalt Sprayer adalah alat yang digunakan untuk mengolah material lapis pengikat.
H. Asphalt Finisher
Asphalt finisher adalah alat yang digunakan untuk Menghamparkan asphalt pada permukaan badan jalan.
I. Tandem Roller
Tandem Roller berfungsi sebagai alat untuk pemadatan awal setelah material aspal dihampar
J. Pneumatic Tire Roller
Pneumatic Tire Roller berfungsi sama seperti Tandem roller yaitu untuk pemadatan, perbedaannya ada pada jenis roda serta waktu penggunaannya. Pneumatic Tire Roller digunakan pada pemadatan terakhir setelah dipadatkan terlebih dahulu dengan Tandem roller.
4. PENJADWALAN
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan tentu dibatasi oleh waktu, sehingga alat berat sangat membantu untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan yang tentu saja dengan volume yang besar.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan dari seluruh kegiatan yang dihitung dari permulaan kegiatan sampai dengan seluruh kegiatan berakhir. Waktu pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari penjumlahan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh item pekerjaan.
Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan. Penjadwalan merefleksikan dari perencanaan, karena itu perencanaan harus dilakukan terlebih dahulu.
Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua perbedaan, yaitu waktu (time) dan kurun waktu (duration), bila waktu menunjukkan siang/malam, sedangkan kurun wakut menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan suatu kegiatan, seperti lamanya waktu kerja dalam satu hari adalah 7 jam. Untuk mempersingkat waktu penyelesaian, Soeharto (1995), membagi kurun waktu sebagai berikut:
a. Kurun Waktu Normal
Kurun Waktu Normal merupakan kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sampai selesai, dengan cara yang efisien tetapi diluar pertimbangan adanya kerja lembur.
b. Kurun Waktu Dipersingkat
Kurun waktu dipersingkat Adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang secara teknis masih mungkin.
5. TIME SCHEDULE
Time schedule adalah skala waktu yang dibuat dalam diagram balok dengan maksud untuk mengatur waktu, sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan yang direncanakan dan tepat waktu.
6. ANALISA WAKTU PENYELESAIAN MORTAR
Setelah urusan kegiatan dan waktu kegiatan dan waktu nutuk masing–masing kegiatan di tentukan, maka langkah berikutnya adalah penganalisis waktu penyelesaiaan proyek yang terdiri dari kegiatan–kegiatan tersebut. Analisis ini dikerjakan dengan cara berikut :
a. Menggunakan perhitungan maju dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
b. Menggunakan perhitungan mundur dimulai dari kegiatan akhir kembali ke kegiatan awal.
0 Post a Comment: