19 Maret 2023

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN METODE PERBAIKAN TANAH

Proses Preloading | SIRIE | Sidoarjo Rangkah Industrial Estate
Perbaikan Tanah

PENGERTIAN PERBAIKAN TANAH

Perbaikan tanah adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam stabilisasi tanah dengan cara memperbaiki karakteristik tanah asli dengan menambahkan material timbunan dan material pelapis. Perbaikan tanah tersebut berfungsi untuk mendukung kuat geser tanah, penurunan kompresibilitas tanah, peningkatan atau penurunan permeabilitas tanah dan beberapa syarat teknis lainnya.

Biasanya dalam proses penambahan material, dibutuhkan material yang lebih baik dari tanah asli bisa berupa tanah, batu, kerikil dan pasir sekaligus material pelapis seperti geotextile, geomembrane, geogrid, dan geocell. Material pelapis tersebut memiliki beragam fungsi mulasi dari filtrasi, separasi dan separator.

TUJUAN STABILISASI TANAH

Apa saja tujuan dari perbaikan stabiliasi tanah, berikut penjelasan lengkapnya:

  1. Meningkatkan daya dukung tanah
  2. Meingkatkan kuat geser tanah
  3. Memperkecil kompresilitas dan penurunan tanah
  4. Memperkecil dan memperbesar permeabilitas tanah
  5. Memperkecil potensi kembang-susut pada tanah
  6. Menjamin kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan.

METODE DAN JENIS PERBAIKAN TANAH

Adapun proses stabilisasi tanah terdapat beragam metode alternatif yang bisa dilakukan, berikut penjelasan macam-macam perbaikan tanah:

1. Menaburkan Semen di Tanah (Soil Cement)

Caranya yaitu dengan mencampur tanah asli dengan semen, kemudian dipadatkan. Namun karena metode ini membutuhkan banyak sekali pencampuran semen yang juga mahal, cara ini jarang dilakukan saat ini.

2. Pencampuran Tanah dengan Kapur (Soil Lime)

Cara ini dilakukan pada jenis tanah lunak, dengan mencampur bubuk kapur dengan tujuan untuk stablisasi tanah yang lebih baik. Karena keterbatasan material kapur saat ini, metode ini tidak direkomendasikan.

3. Mencampur Tanah dengan Abu (Soil Ash)

Metode ini digunakan dengan mencampur tanah dengan material beragam jenis abu antara lain abu sekam, abu terbang dan abu batu. Kekurangan metode ini yaitu sangat sulit untuk mencari material abu bahkan jarang sekali produsen abu saat ini.

4. Pencampuran Larutan Kimia (Solvent Stabilization)

Mencampurkan cairan kimia merupakan salah satu metode untuk meningkatkan parameter tanah. Lautan kimia yang biasa digunakan antara lain soda kaustik, asam sulfat dan lainnya. Penggunaan bahan kimia ini terlalu berisiko terhadap bahaya pencemaran lingkungan.

5. Stabilisasi Tanah dengan Pelapisan dan Pemadatan

Metode pelapisan dan pemadatan tanah merupakan solusi yang paling mudah dilakukan dan ekonomis. Pada proses pemadatan tanah dasar (subgrade) dan tanah timbunan diperlukan material pelapis yaitu berbagai jenis material geosintetik diantaranya geotextile woven dan non woven, geomembrane, geogrid, geocell dan lainnya.

Material pelapis tersebut berfungsi untuk penyaring air dan tanah (filtrasi), separasi (pemisah antara tanah dasar dan timbunan (separasi) dan penyetabil tanah dan timbunan (stabilisator).

6. Metode Konsolidasi untuk Stabilisasi

Konsolidasi merupakan metode yang dilakukan guna mendapatkan stabilisasi tanah dengan cara memberikan bebas statis diatas lapisan tanah. Namun metode ini memerlukan biaya yang besar dan proses yang lama.

7. Metode Perbaikan Dengan Dewatering

Dewatering merupakan metode stabilisasi tanah dengan cara pengeringan tanah atau pengurangan kadar air didalam tanah. Jenis perbaikan ini membutuhkan biaya dan peralatan yang mahal dan prosesnya juga lama.

 

Previous Post
Next Post

Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Batanghari

0 Post a Comment: