21 Desember 2021

PONDASI: Pengertian, Syarat Umum, Fungsi, Jenis-Jenis Pondasi

membuat pondasi rumah
artikel.rumah123.com

1. Pengertian Pondasi 

    Pondasi adalah struktur bangunan paling bawah dan dasar yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung atau batuan yang berada di bawahnya. Sebagai elemen struktur bawah bangunan dan bagian terendah dari sebuah bangunan, maka pondasi langsung berhubungan dengan tanah. Cara kerja pondasi adalah menahan beban dari bangunan diatasnya lalu disalurkan melalui elemen struktur horizontal atau vertika yang selanjutnya beban tersebut dilanjutkan ke tanah dasar. 

Perencanaan pondasi harus didasari beberapa aspek, diantaranya:

a. Fungsi dari pembangunan

b. Jenis Tanah

c. Kedalaman tanah keras pendukung pondasi

d. Aspek biaya (finansial)

2. Syarat Umum Pembuatan Pondasi Bangunan

    Pembuatan pondasi tidak bisa dibuat sembarangan. Selain didasari pada beberapa aspek yang telah disebutkan sebelumnya, pondasi juga harus memenuhi syarat-syarat lainnya, diantaranya:

a. Kedalaman pondasi harus memadai dan mampu menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah pondasi.

b. Sistem pondasi harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau pergeseran tanah.

c. Sistem pondasi harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang terdapat di dalam tanah.

d. Pondasi harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan perlu dilakukan.

e. Harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan lingkungan.

f. Jika kondisi tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal.

g. Kalau tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang mini pile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.

h. Jika tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.

3. Fungsi Pondasi 

    Dalam sebuah pembangunan, pondasi memiliki peranan yang sangat penting. Fungsi utama pondasi adalah sebagai penopang beban bangunan. Selain itu, melalui pondasi yang kuat, maka akan menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh. Pondasi juga berfungsi sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Jika pondasi tidak dibuat benar, maka ada kemungkinan bangunan akan mengalami masalah di kemudian hari. Misalnya, pembangunan rumah di tanah bekas sawah, sehingga kondisi tanah belum stabil, membutuhkan perencanaan pondasi yang tepat

4. Jenis-Jenis Pondasi 

    Secara umum, jenis pondasi  dibedakan menjadi tipe dangkal dan pondasi dalam. Pondasi tipe dangkal biasanya dibuat di kedalaman yang rendah sekitar 1/3 dari panjang pondasi dengan kedalaman 3 meter. Sementara pondasi tipe dalam dibuat pada permukaan tanah dengan kedalaman pondasi lebih dari 3 meter. Untuk lebih jelas, berikut ini jenis pondasi yang digunakan pada bangunan: 

A. Pondasi Dangkal

1.  Pondasi Tapak

(pengadaan.web.id)

    Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari susunan beton bertulang dengan memiliki struktur yang kuat. Biasanya, pondasi tapak dipasangkan pada tanah yang memiliki sifat keras dan memiliki bangunan struktur yang tinggi. Bentuk pondasi tapak dirancang dengan tumpuan yang terpusat pada satu titik sebagai penahan beban bangunan dengan detail melingkar atau persegi, dengan opsi lain secara bertingkat untuk menampung bobot berat dari kolom. Bila tanah di lokasi adalah tanah keras dan juga memiliki kedalaman tidak lebih dari 3 meter. Untuk pondasi dangkal ini kita bisa menggunakan pondasi telapak maupun strauss pile dan juga bisa menggunakan cakar ayam. Karena pondasi-pondasi tersebut masuk dalam kategori pondasi dalam. Pondasi dangkal ini hanya cocok di terapkan untuk tanah keras, bukan tanah gambut dan sejenisnya. Pondasi dangkal ini hanya cocok digunakan untuk bangunan diatasnya yang bebannya tidak terlalu besar dan tidak pula bertingkat banyak. 

2. Pondasi Jalur (Strip Foundation)

pondasi jalur
99.blog

    Jenis pondasi jalur didesain dengan bentuk persegi memanjang yang terbuat dari material batu kali, pecahan batu, dan cor beton yang dicampur tanpa adanya tulang. Pondasi jalur atau pondasi memanjang digunakan untuk bangunan dengan beban memanjang. 

3. Pondasi Bentuk Rakit (Raft Foundation)

http://jharwinata.blogspot.com 

    Pondasi rakit disusun dari pelat beton bertulang yang berukuran besar yang dipakai pada tanah yang memiliki daya tahan rendah. Jenis pondasi ini dibuat untuk bangunan rumah dengan area luas dan struktur pembagian beban yang tersebar secara merata. Komposisi utamanya terbuat dari susunan beton-beton berukuran besar menggunakan bantuan beton bertulang sebagai antisipasi lahan yang memiliki daya tahan rendah.  

4. Pondasi Sumuran (Cyclop Foundation) 

provider
prospeku.com

    Pondasi sumuran adalah salah satu jenis pondasi dalam yang menjadi peralihan antara pondasi dangkal serta pondasi tiang. Bentuk struktur pondasi ini layaknya sumur bulat yang terbuat dari beton selebar 60-80 cm dipasang dengan kedalaman 1-2 meter di bawah permukaan tanah. Bak penampung kosong ini nantinya akan dipenuhi dengan campuran beton cor, bebatuan kali, serta berbagai elemen besi pada bagian atas.

5. Pondasi Umpak 

pekerjasipil.wordpress.com

    Pondasi rumah umpak adalah jenis pondasi yang cocok diterapkan pada daerah yang rawan bencana gempa bumi. Jenis pondasi umpak tahan terhadap goncangan bisa jadi pilihan karena kemampuannya untuk menyesuaikan struktur bangunan di kala tanah bergoyang. Ini didapatkan dari penempatan pondasi di atas tanah yang dibuat sangat padat menggunakan batu kali yang diikat dengan konstruksi sloof. Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang-tiang penyangga dan digunakan pada rumah sederhana.

6. Pondasi Beton Lajur

    Masih jenis pondasi tipe dangkal, model beton lajur punya kekuatan penopang yang sangat baik karena  proses konstruksi yang mendukung jejeran kolom bangunan dengan rangka beton bertulang yang telah dipadatkan. Biaya yang perlu dikeluarkan untuk membangun pondasi ini juga lebih murah dibandingkan pondasi batu kali yang cocok untuk pengganti pondasi dengan ukuran yang lebar.

B. Pondasi Dalam 

1. Pondasi Tiang Pancang 

www.pengadaan.web.id

    Pondasi tiang pancang menggunakan sistem pabrikasi, terbuat dari beton jadi yang ditancapkan ke dalam tanah. Jenis pondasi satu ini cocok diterapkan pada tanah yang memiliki kondisi lembek atau memiliki kandungan air yang tinggi. Keuntungan menggunakan pondasi tiang pancang adalah mendapatkan mutu beton dengan kualitas yang terjamin. Apabila tanah dilokasi adalah bukan tanah keras dan juga memiliki kedalaman yang sangat dalam bahkan bisa mencapai belasan bahkan puluhan meter dari muka tanah. Untuk pondasi dalam bisa menggunakan pondasi tiang pancang atau bor pile. Pondasi dalam ini cocok bila diterapkan pada tanah yang lunak, seperti tanah gambut dan sejenisnya dan juga cocok digunak untuk bangunan-bangunan dengan beban yang besar dan bertingkat.

2. Pondasi Bore Pile

multikaryaberdikari.com

    Pondasi bore pile merupakan pondasi yang dibangun di dalam permukaan tanah dengan cara membuat lubang. Lubang pondasi bore pile dibuat menggunakan bor kemudian dimasukkan ke kedalaman tanah yang dibutuhkan. Pondasi ini dapat menahan beban struktur dengan melawan gaya angkat, sehingga dapat membantu struktur bagian dalam. 

3. Pondasi Piers 

http://darkspecialistd.blogspot.com

    Pondasi piers memiliki fungsi meneruskan beban berat struktural pada bangunan. Tak berbeda jauh dengan model tiang pancang, piers foundation dirancang dengan pemasangan struktur ke liang galian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Bentuknya memakai material beton precast yang dapat dibuat sesuai kebutuhan sehingga menghemat biaya yang perlu dikeluarkan untuk proses konstruksi. 

    Untuk pondasi dalam penggunaannya tergantung lokasi proyek. Apabila jauh dari pemukiman lebih disarankan menggunakan pondasi tiang pancang, tapi apabila lokasi proyek tersebut di tengah-tengah lingkungan penduduk, maka lebih disarankan menggunakan bor pile.

 

 

Sumber : 
Previous Post
Next Post

Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Batanghari

0 Post a Comment: