23 April 2025

Sistem Drainase Perkotaan: Tantangan dan Solusi

sistem drainase perkotaan

Drainase adalah sistem yang berfungsi mengalirkan air permukaan agar tidak terjadi genangan atau banjir. Di wilayah perkotaan, sistem drainase memiliki peran yang sangat penting mengingat tingginya kepadatan bangunan dan minimnya lahan resapan air. Sayangnya, masih banyak kota di Indonesia yang mengalami permasalahan drainase yang serius.


Tantangan Sistem Drainase di Perkotaan

Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi:

1. Urbanisasi yang Pesat

Perkembangan kota yang cepat menyebabkan berkurangnya area terbuka hijau dan lahan resapan. Air hujan yang seharusnya meresap ke dalam tanah menjadi air limpasan yang memperberat beban drainase.

2. Sistem Drainase yang Tidak Terintegrasi

Banyak sistem drainase dibangun secara parsial tanpa perencanaan terpadu antarwilayah. Akibatnya, satu saluran tidak mampu menampung aliran dari wilayah lain, memicu banjir lokal.

3. Sampah dan Sedimentasi

Saluran drainase yang tersumbat oleh sampah atau endapan lumpur menjadi penyebab utama genangan. Kurangnya kesadaran masyarakat dan kurangnya pemeliharaan rutin memperparah kondisi ini.

4. Ketinggian Muka Air Laut

Di kota-kota pesisir, permukaan tanah yang lebih rendah dari muka air laut menyebabkan air sulit mengalir ke laut, terutama saat air laut pasang.

5. Perubahan Iklim

Curah hujan yang makin tinggi dan tidak menentu memperbesar risiko terjadinya banjir. Sistem drainase yang tidak diperbarui tidak mampu menampung volume air yang meningkat.


Solusi untuk Drainase Perkotaan

1. Perencanaan Drainase Berbasis Daya Tampung

Setiap pembangunan harus dilengkapi analisis daya tampung saluran eksisting. Ini penting agar saluran tidak overload saat musim hujan.

2. Penerapan Teknologi Hijau (Green Infrastructure)

  • Sumur Resapan
  • Biopori
  • Taman Infiltrasi

Teknologi ini membantu mengurangi limpasan permukaan dan meningkatkan daya serap tanah.

3. Revitalisasi Saluran Lama

Perlu dilakukan normalisasi, pelebaran, dan rehabilitasi saluran yang sudah tidak berfungsi optimal.

4. Edukasi dan Partisipasi Masyarakat

Masyarakat harus dilibatkan dalam menjaga kebersihan saluran, misalnya melalui program bank sampah, gotong royong, atau kampanye sosial.

5. Pemanfaatan Smart Drainage System

Penerapan sensor air dan sistem monitoring real-time bisa membantu pengelolaan drainase lebih efektif dan tanggap terhadap potensi banjir.


Kesimpulan

Sistem drainase di kota harus dirancang dan dikelola secara cermat, kolaboratif, dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan pendekatan teknis, lingkungan, dan sosial, tantangan drainase perkotaan dapat diatasi dengan lebih efektif. Investasi dalam sistem drainase yang baik adalah investasi jangka panjang untuk kenyamanan dan keselamatan warga kota.

Previous Post
Next Post

0 Post a Comment: